Peremajaan RW 04 Periode 2018 - 2021

Laporan Pertanggung Jawaban Ketua RW 04 Periode 2015-2018 Bapak Syafei

Pelantikan RW 04

Pelantikan RW se-Kel. Bangka Periode 2018-2021 LPPI 22 Des 2018

PSN RT003 RW04

Kunjungan Walikota Jakarta Selatan Bapak Marulloh Matalih LC M Ag ke PSN RT 003 RW 04

KARNAVAL 17 AGUSTUS RW 04

Karnaval RW 04 di Meriahkan Oleh Atraksi Barongsai

Minggu, 24 Januari 2016

Kisah Koh Bun Tjit dan China berperut buncit

Gedung KFC Basmar, Sumber: Google.com
Merdeka.com - Meski kini termasuk lokasi ramai permukiman dan perkantoran, sulit mencari literatur membahas sejarah Warung Buncit. Rachmat Ruchiat, penulis buku Asal Usul Nama Tempat di Jakarta, pun mengakui hal itu.

Warung Buncit adalah salah satu tempat di Jakarta masuk dan terbagi dalam dua wilayah, yakni kelurahan Tegal Parang dan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Menurut Rachmat, Warung Buncit tidak dimasukkan dalam bukunya karena belum mendapatkan sumber tertulis dapat dipertanggungjawabkan. Ia memperkirakan nama Warung Buncit sudah ada sejak awal abad ke-19.

Menurut dia, sejarah nama Warung Buncit sampai saat ini masih berbentuk cerita-cerita saja. Dari cerita dia ketahui, Warung Buncit berasal dari nama seorang keturunan Cina memiliki warung kelontong di kawasan itu, bernama Bun Tjit. Itu cerita berkembang di masyarakat, saya belum menemukan naskah tertulis menjelaskan muasal nama Warung Buncit, katanya saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Jumat pekan lalu.

Dari penelusuran merdeka.com, Bun Tjit masih memiliki keturunan tinggal di Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu. Namanya Burhan (58 tahun), rumahnya di Gang Haji Sairan. Lebar jalan masuk menuju rumahnya sekitar satu setengah meter. Dua motor berpapasan harus antre.

Saat ditemui Kamis pekan lalu, Burhan mengaku keturunan dari Bun Tjit, seoarang keturunan China. Meski kulitnya coklat dan tidak bermata sipit, dia sangat yakin karena beberapa sepupunya bermata sipit dan berkulit putih peranakan China umumnya.

Dia menuturkan nama Warung Buncit diambil dari nama buyutnya itu. Tapi dia tidak begitu yakin dengan cerita itu. Bahkan, ia pernah mendengar sejarah tempat itu memiliki versi lain. "Ada yang bilang, pemilik warungnya keturunan China dan perutnya buncit," ujarnya. Warung itu menjadi andalan warga berbelanja. Saat itu, kawasan Buncit adalah area pertanian dan banyak ditanami buah-buahan. Warga di sana juga beternak sapi dan kambing.

Selain berdagang, kata Burhan, Bun Tjit dikabarkan pandai bergaul, terutama dengan etnis Betawi. Saking akrabnya, dia menikahi perempuan Betawi dan masuk Islam. Dalam logat Betawi, namanya menjadi Buncit.

Burhan memperkirakan lokasi warung milik Bun Tjit itu sekarang di tempat berdirinya restoran cepat saji KFC, pojok perempatan lampu lalu lintas atau sekitar Buncit XII. 

sumber: http://www.merdeka.com/khas/kisah-koh-bun-tjit-dan-china-berperut-buncit-sedjarah-djakarta-1.html

Sabtu, 23 Januari 2016

PPSU Membersihkan selokan di depan Pasar Buncit




Hujan yang mengguyur wilayah Bangka Jakarta Selatan tadi malam (22/1/16) sekitar jam 22.00 menyebabkan terjadinya beberapa genangan, misalnya di wilayah RT. 012/04 Bangka, genangan dinihari tadi mencapai ketinggian sekitar 90- 120 cm tutur Achmad yani (Ketua RT), genangnan juga terjadi tepatnya di depan Pasar Buncit.

Setelah banjir surut para petugas PPSU kelurahan Bangka dengan sigap membersihkan selokan dan Kali yang berada di Depan Pasar Buncit.

















Kamis, 21 Januari 2016

Foto Jumantik





















Selasa, 19 Januari 2016

Sejarah Masjid Jam'i AL-Barkah


Guru Sinin dan Cerita Pembangunan Masjid Bersejarah al Barkah di Bangka, Kemang , Jakarta Selatan : Edisi Penelusuran Bangunan Sejarah Islam 
 
Masjid Al Barkah di daerah Kemang, Bangka, Jakarta Selatan adalah salah satu dari masjid yang berusia lebih dari 200 tahun. Masjid bersejarah lainnya banyak terletak di Jakarta Utara seperti Masjid Angke Al – Anwar (1671M) , Masjid “Si Pitung” Al AnAm (1600M), Masjid Jami Al Nawir (1700M). 
Hanya terdapat satu masjid tua yang terdapat di Jakarta Selatan, dimana baru berkembang setelah dibukanya lahan Kebayoran Baru dan Blok M untuk perumahan elit golongan Belanda.

Guru Sinin dari Banten datang ke lokasi masjid Al Barkah yang saat itu pun bukan merupakan tanah matang. Dahulunya daerah tersebut berawa-rawa dengan kedalaman antara satu – dua meter.

Ada hal dan kejadian yang cukup menarik pada saat pendirian masjid ini akan dilakukan oleh Guru Sinin, yaitu ada seseorang yang disebut sebut bernama Guru Peyang, Beliau yang tidak mengizinkan Guru Sinin untuk mendirikan masjid, dengan tidak diketahui apa alasannya yang juga serta merta menantang kepada Guru Sinin. 

Singkat cerita, akhirnya sampailah persoalan ini dan diajukanlah perkara ini kepada Tuan Demang sehingga masalah ini masuk ke Pengadilan Belanda pada saat itu.
Ketika persidangan berlangsung, saat itu Guru Peyang sang penantang Guru Sinin dengan sikapnya yang congkak berujar, 
“Kalo Si Sinin menang ngadepin gue dalem perkare ini, gue minta biar supaye bute mate gue”. Mendengar ucapan tersebut, Almarhum Al Maghfurlah Guru Sinin berkata, “Peyang, Lu jangan ngomong begitu, Tuhan itu Bijaksana, liat nti dalam sidang”.

Tatkala dalam persidangan ternyata Guru Sinin-lah yang memenangkan persoalan di Pengadilan Belanda serta mendapatkan izin untuk mendirikan masjid. Sedangkan Guru Peyang memakan sumpah serapahnya, yaitu menjadi buta matanya; tidak hanya itu, lembah kuburannya pun tidak ada yang mengetahui keberadaannya sampai sekarang.
Setelah demikian, Sang Guru Mulia Guru Sinin bin Kyai Sudur, dibantu oleh rekan-rekan seperjuangannya dalam membangun Masjid yang nanti pada akhirnya diberinama dengan nama Masjid Al Barkah. Pada masa perjuangan melawan Belanda Masjid Al Barkah ini juga menjadi pusat berkumpul para pejuang, terlebih saat itu, wilayah ini merupakan daerah hutan yang sulit diterobos oleh tentara Belanda.

Makam Guru Sinin di Masjid Al Barkah , Jakarta Selatan
Makam tokoh Islam yang sangat berpengaruh di abad 18 yaitu Guru Sinin atau Husaini atau Muchsinin dimakamkan di samping masjid yang dibangunnya di tahun 1818, yang kini menjadi situs peninggalan yang sangat penting untuk dikunjungi guna mempelajari Islam.
 
  Tokoh besar yang juga dimakamkan di samping Masjid Al Barkah adalah cucu dan cicit Guru Sinin, yaitu Guru H. Raidi yang wafat pada Sabtu, 4 Syawal 1943 pada usia 110 tahun dan Guru K.H Naisin pada 27 tsani 1988 M pada usia 137 tahun. Guru Sinin  sendiri meninggal pada usia 146 tahun wafat pada 16 Jumadil Akhir 1929M.

Alamat: Jl. Kemang Utara VII RT 002 RW 04 Kel. Bangka Jakarta Selatan


sumber: http://waliyuallahliveforever.blogspot.co.id/2015/06/guru-sinin-dan-cerita-pembangunan.html

Maulid Nabi Besar Muhammad SAW



Peringatan  Maulid Nabi Besar Muhammad SAW merupakan peringatan yang selalu diperingati oleh seluruh umat Islam Indonesia di berbagai pelosok tanah air, baik di Masjid, Mushollah, Majelis Ta’lim, Instansi Pemerintah, bahkan satu-satunya kegiatan keagamaan yang diperingati di Istana Negara. Hal tersebut diperingati sebagai rasa cinta kita kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Serta untuk mengharapkan Syafa’at NYA di Yaumul Qiyamah.

Oleh karena itu Masjid Jami Al Barkah pada tahun ini akan melaksanakan kembali peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Berdasarkan kesepakatan dan keputusan musyawarah antara pimpinan Masjid, Pengurus RT, RW dan Tokoh Masyarakat serta para jamaah masjid, maka pelaksanaan kegiatan tersebut Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal  : Selasa / 23 Februari 2016
Jam                    : 19.00 s/d Selesai
Tempat               : Masjid Jam'i Al Barkah
                            Jl. Kemang Utara RT. 002 RW. 04 Kelurahan Bangka 1273 Jak-Sel

 Adapun Maksud dan Tujuan dari Peringatan tersebut adalah : 
1.       Untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. 
2.       Untuk lebih meningkatkan rasa cinta kepada Nabi Besar Muhammad. SAW.
3.       Untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah antara sesama umat.
4.       Untuk mendidik generasi penerus agar selalu cinta kepada 
          Nabi Besar Muhammad. SAW.
5.       Serta untuk mendidik para generasi penerus tentang kegiatan keagamaan 
          yang selalu dilaksanakan    agar tidak punah dimasa yang akan datang 
SUSUNAN PANITIA

Pelindung      : Dedih Suhada,S.Sos       (Lurah Bangka)
                      : KH. Abd Shomad H.N   (Ketua Masjid Jami AL Barkah)
                      : Ust.H. Rosyidin, S.Ag     (LMK Bangka)
Penasehat     : Ust. H. Hamzah
                     : Ust. Drs. H. Nurdin Nasir
                     : H. Sarwani
                     : H. Suryadi, SE

Penanggung Jawab    : KH. Abd Shomad H.N
         
Ketua Panitia             : Syafei Bin H. M. Okib   (Ketua RW. 04 Kel. Bangka)
Sekertaris 1                : Djoemari
Sekertaris 2                : Hafiz Wasi, S.Kom
Bendahara 1              : Zulkifli 
Bendahara 2              : Burhanudin  

SEKSI-SEKSI

Seksi Konsumsi                 : Dasin Boyo
                                         : Mad Yasin Abd Gani 
                                         : Abdul Jabar
                                         : Asmawi Satiri
                                         : Matamin dan Kosasih
Seksi Perlengkapan           : M. Adung dan Burhanudin
Seksi Acara                      : Ust. Amsir Hanafi, 
                                        : Ust. Rohmani Aseni 
                                        : Ust Anwar Sadat
Seksi Pengangkut Berkat  : Asmawi
                                        : Asmari H. Nun 
Seksi Penerima Tamu       : Ust. H. Hamzah   
                                       : H. Mad Yasin, H Nurohman
                                       : H. Suryadi H. Yusup
                                       : H. Sarwani
                                       : Drs. Iskandar  
                                       : Ahmad Syukri
Seksi Dekorasi                : Sarwani, M. Sholeh. HR, Sahrowardi dan Basit
Seksi Pendanaan             : Pengurus RT 001 s/d RT 013 se RW 04
                                      : Para Donatur 
Seksi Dokumentasi          : Sarwito, Salam Abdul Jabar dan A. Baihaki, S.Si
Seksi Keamanan                 : LINMAS RW. 04 FORKABI dan Pemuda Pancasila  
Seksi Humas                   : M. Yakub S.Pd.I
Seksi Keamanan Sandal      : Samsuri Rohmani dan Para Remaja PRISBA